Jumat, 25 September 2009



Aku diciptakan oleh pencipta untuk hidup di udara
Aku hanya mempunyai satu kelebihan
Kelebihanku adalah mengepakan sayapku menari-nari di ranting pepohonan

Makananku tersebar di mana-mana
Aku tidak susah karena di mana-mana ada bijian-bijian
Aku tidak mempunyai rumah
Rumahku di ranting-ranting pepohonan
Aku terbang kian kemari menikmati keindahan alam Papua
Namun, kini aku bersaksi lama kelamaan alam Papua mengalami kekhaosan
Aku menarik diri dan bertanya:
“Menggapa terjadi demikian?”
Aku belum bisa menemukan jawaban
Aku berpikir….dan terus berpikir…..
Lebih baik aku mencari rekan lain untuk menjawab pertanyaanku
Aku harus meninggalkan tempat peraduanku

Kala mengitari bumi Papua, aku bersaksi bahwa
anak negri menaikan kidung ratapan dan harapan
Di mana saja aku berada aku selalu mendengar rintihan, tangisan anak negri

Oh…….aku prihatin…….aku peduli……..mendengar jeritan dan harapan anak negri
Detik demi detik anak negeri menaik jeritan, ratapan dan harapan
Oh……mengapa anak negri menaikan kidung ratapan dan harapan?
Ohh…….pasti anak negri mengalamii penindasan…….!

Aku berhenti sejenak
Aku bertanya: sipakah pelaku kejahatan?
Kapan berhenti ratapan dan harapan yang dikumandangkan oleh anak negri?
Sipakah yang akan menghapuskan derai air mata anak negri?

Hei …..anak negri…..!
Aku peduli……..aku peduli dengan nasibmu
Tetapi aku ini burung …….aku ini binatang……!
Hei …….anak negri………hei anak negri…….
Aku tak bisa membantumu
Aku tak dapat menyelamtkanmu
Aku tak bisa menghapuskan derai air mata

Mengapa?
Sebab aku tidak mepunyai tangan untuk mengangkatmu dari lumpurduka
Aku mempunyai kaki, tetapi kakiku tidak sama dengan kakimu
Makanya aku tak dapat berjalan menghapus derai air matamu
Aku mempunyai otak, tetapi tidak sama dengan otakmu,
Makanya aku tak dapat berpikir sesuatu untuk menyelamatkanmu
Aku mempunyai badan, tetapi badanku tidak sama dengan badanmu
Makanya aku tak sanggup mengangkatmu
Aku seekor burung yang tiada guna
Singkatnya aku burung cenderawasih dan anda anak negri beda
Makanya aku tak dapat membantumu

Aku bosan…..aku bosan menyaksikan ulah manusia
Para pelaku kejahatan dibiarkan begitu saja
tanpa ada penanganan hukum yang jelas
sehingga para pelaku kejahatan berkeliaran ke sana ke mari
Para pelaku bagaikan burung elang mengepakkan sayapnya
terbang kian kemari mencari manusia untuk disantap
Rupanya mereka lihai dalam memburuh anak negri
Rupanya mereka dididik secara teratur untuk membantai anak negri

Ooh…….aku peduli….aku peduli dengan anak negri
Aku menarik diri dan bertanya:
“di manakah keadilan dan kebenaran?”
“bukankah negara ini adalah negara hukum?”
jika negara hukum, mengapa hukum tidak ditegakkan?
Negara hukum berarti segala permasalahan diselesaikan melalui hukum
yang murini tanpa ada unsure SARA

Aku burung menilai bahwa negara ini bukan negara hukum
Mengapa?
Para pelaku kejahatan dibiarkan begitu saja
Kalaupun diproses tidak ditangani secara serius sesudahnya dibiarkan
Aku bertanya: “beginikah negara hukum?”

Aku bersaksi bahwa negara ini bukan negara hukum
Hukum hanya tertuliskan di atas kertas
Negara hukum hanya diungkapkan dimulut saja
tetapi negara otoriter, diktator, militaristik
Negara ini tidak berlandaskan hukum
Negara ini berlandaskan diktator belaka

Hei…..pemegang kuasa sementara di negri ini…….
Mengapa hukum tidak ditegakkan?
Jika hukum tidak ditegakkan, maka keadilan dan
kebenaran secara langsung tidak ditegakkan
Karena salah satu latar belakang dibuatnya hukum adalah
demi menegakkan keadilan dan kebenaran
Anda pemegang kuasa negari berdalih bahwa negara ini negara hukum,
tetapi buktinya mana
Anda sendiri tidak menegakannya
Anda mempercayakan kaki tanganmu untuk mengatur jalannya hukum,
tetapi anak buah sendirilah yang menjadi biang keladi di tengah masyarakat
Aku bersaksi semuanya ini

Aku berpikir: dalam suatu negara jika hukum dan demokrasi tidak ditegakkan, maka hancurlah sendi-sendiri hidup bermasyarakat
Hal inilah yang terjadi di negara ini
Aku burung bertanya: “DIMANAKAH KEADILAN DAN KEBENARAN”?
“ADAKAH WAKTU BAGI ANDA UNTUK MENGADAKAN REKONSILIASI?”
“ADAKAH WAKTU BAGI ANAK NEGRI UNTUK MENIKMATI UDARA MERDEKA?”

Aku tidak mau menyaksikan ulah manusia lagi…….
Aku sudah lama menyaksikan semua ulah manusia
Aku bosan…..aku jenuh…….!
Aku menarik diri……aku undur……!
Aku menantikan jaman baru…..!
Aku menantikan pemimpin baru yang didambakan anak negri
Mungkinkah Masa baru dan jaman baru akan tiba?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar